Apa ini hanya terjadi padaku? Entahlah. Yang jelas aku nggak terlalu suka dengan kata ‘cita-cita’. Mungkin agak sedikit aneh –dan menurutku memang aneh- plus konyol, anak kelas dua SMA masih belum punya cita-cita. Tapi itulah aku. Walaupun aku sudah memikirkannya berkali-kali hasilnya nihil. Gelap. Kata orang, orang yang nggak punya cita-cita seperti nggak punya tujuan hidup. Ah, tapi aku merasa biasa aja. Kalau belum punya cita-cita ya tujuan hidupnya belajar aja dulu. Hehehe
Waktu di kelas sepuluh, kalau pelajaran BK n disuruh ngisi2 angket segala macam pasti ada baris yang harus diisi mengenai cita-cita. Aku selalu bingung. Kalau tuh angket2ku dikumpul semua n dilihat, pasti keterangan tentang cita-citaku beda-beda semua, soalnya aku cuma ngisi asal, yang ada di pikiranku aja saat itu. Kemarin pas pelajaran English disuruh cerita tentang cita-cita. Aku tulis aja gini ‘I want to learn any things as much as I could so that in the future I can be a person that useful for others’. Wakakakak…padahal aku nggak tau cita-citaku, jadi itu ceritanya ngeles. Trus tadi, pas pelajaran BK kami diberi selembar kertas sama bu guru (ceila bu guru). Di situ ada pertanyaan-pertanyaan yang harus kami jawab. Dan pertanyaan pertama adalah….apa cita-citamu? Oh God! Nggak ada pertanyaan lain apa ya? Kemudian aku lihat pertanyaan berikutnya. Pekerjaan apa yang kamu inginkan? Jedeng! Podho wae..
Haduh haduh…puyeng mikirin cita-cita. Yaudahlah biarkan saja seperti apa adanya, nggak usah dipaksa-paksain mikir juga. Semoga suatu hari nanti aku bisa menemukan cita-citaku, dan harus! Moso’ ya nggak ketemu-temu
0 comments:
Post a Comment