Hai haai..apa kabar liburan?
Masih setia menunggu portal?
Ahaha..ngga usah la ya, seneng-senengin dulu aja la ya,
mumpung masih libur.
Entar kalo dah masuk juga pusing (lagi).
Yah. Saya sudah gatal ini tangannya pengen nulis lagi.
Kemarin sempet berenti karena ini dan itu, sempet ke pacitan juga lo. Liburaannn,
sama temen-temen rada koplak rame-rame ke Gua Gong dan Pantai Klayar. Seneng.
Banget. Capek juga. Tapi tetep seneng :)
Hehehe saya mah diajak liburan pasti seneng.
Oke sebelum saya menulis macam-macam, sepertinya kemarin saya punya hutang ya?
Saya bilang mau cerita tentang praktikum ya kalo gak salah?
Well let me do it now. Sekarang saya cerita tentang praktikum dulu ya, ntar di
tulisan selanjutnya bahas yang lain. Janji wis ini yang terakhir tulisan saya
tentang pelajaran*. Habis itu ganti yang lain.
(*terms and conditions
apply)
Praktikum.
Adalah suatu mata kuliah di Teknik kimia yang dilakukan
berpartner dan biasanya diambil oleh satu angkatan penuh, maksudnya tidak ada
percepatan dan (biasanya) tidak ada yang mengulang. Lebih tepatnya tidak ada
yang mau, nilainya pun berkisar antara baik sampai cukup baik, insyaallah, ya saya
sih belum pernah mendengar nilai praktikum yang buruk, hehe.
And anyway, yang mau saya bahas bukan nilainya sih, tapi proses nya yang lumayan
melelahkan menyenangkan.
PAB.
Mari kita mulai dengan praktikum pertama yang saya temui di Teknik Kimia, yaitu
Praktikum Analisis Bahan (semester 2). Partner saya adalah Chika, orangnya
super rajin. Bisa ditebak saya lebih banyak merepotkan Chika daripada Chika
yang merepotkan saya. Pokoknya dia partner super kece deh. Ada delapan
praktikum yang harus kami lakukan selama satu semester di PAB. Seperti namanya,
praktikum yang kami lakukan adalah untuk menganalisis bahan, seperti Volumetri,
Spektrofotometri, Gravimetri, Modulus Patah dan Kuat Desak, dan teman-temannya.
Secara singkat, proses praktikum adalah seperti ini: sebelum memulai praktikum
kami akan melakukan pre-test mata praktikum yang akan kami laksanakan minggu
depan. Kemudian kami akan praktikum, yang dimulai dengan memakai APD (alat
pelindung diri) lengkap, kalau tidak lengkap kami tidak boleh melaksanakan
praktikum, setelah itu ada safety moment,
cek alat, lalu memulai praktikum, mencatat hasil, mencuci alat dan
mengeringkannya seperti semula, cek data dan mengumpulkan laporan sementara,
cek alat (lagi), pulang, buat laporan, pre-test lagi, mengumpulkan laporan di
minggu selanjutnya sekaligus melaksanakan praktikum selanjutnya, menulis
laporan lagi, lalu revisi laporan yang kemarin keluar, kadang ditambah
pertanyaan tambahan, nulis revisi dan pertanyaan tambahan, pre-test, praktikum,
nulis laporan dan revisi dan pertanyaan tambahan dan pre-test dan ………………((passed out)).
Begitulah muter terus sampai delapan kali. Kalau kata pribahasa tentang
praktikum nih ya: every end is the
beginning of something else. Yup. Tepat sekali.
Saya sebenarnya suka praktikum, serius deh. Walaupun lama,
praktikum itu menyenangkan, gerak-gerak, gak diem aja kaya di kelas nyatet
terus ngantuk. Yang kurang menyenangkan adalah bagian menulis laporannya.
Soalnya banyak dan ditulis tangan di kertas folio gitu. Laporan PAB ini cukup
banyak, kalau lagi dapet mata praktikum yang singkat ya paling sekitar 10
halaman, kalau lagi dapet yang panjang ya bisa sampai 30 atau 35 halaman gitu.
Tapi tenang aja, semua pasti dapet kok, cuman saatnya aja yang beda-beda, kan
semua mata praktikum juga harus dilaksanakan. Oiya dari semua kegiatan
praktikum tadi, semuanya itu kami laksanakan bersama asisten, bukan dosennya
langsung. Siapa asistennya? Ya kakak angkatan kita sendiri. Jadi yang ngasih
pre-test, kasih pertanyaan tambahan, ngasih inhall,
ngoreksi laporan sampai memberi nilai laporan kita, itu para asisten-asisten
itu. Terus asisten ya gitu, ada yang menyenangkan, ada juga yang….lumayan
rempong, haha..begitulah.
Inhall. Apakah itu? Inhall itu adalah bintang bergemerlap
bertaburan yang akan diberikan asisten kepada kita ketika kita melakukan
kesalahan selama proses praktikum itu. Banyak jenisnya, ada kesalahan
praktikum, kesalahan data, kesalahan laporan, memecahkan alat, telat praktikum,
dll. Maksimal bintang yang bisa kita peroleh adalah 5, artinya, ketika bintang
kita sudah 5, maka kita akan menerima suatu hukuman, nah apalagi kalau lebih
dari 5, lah dihukum terus bisa-bisa ._.
Selama PAB, berapa bintang yang saya dapat? Tiiiiigaaa…yeah. Dua bintang saya
dapat waktu salah prosedur praktikum A. Praktikum A? Siapa asistennya? Masndut
Ihsan Prayogo Sutjipto. Iyap, masnya yang ngasih saya bintang, gak tanggung-tanggung
langsung dikasih dua. Hisshhh -_____-
Terus satu lagi bintang saya dapat waktu telat safety moment, dikasih satu bintang. Jadi total ada 3 bintang, ya
Alhamdulillah cuma 3.
(?)
Pelajaran berharga
saat praktikum.
Ada satu hal yang saya dapatkan selama melaksanakan
praktikum. Hal diluar proses praktikum itu sendiri. Praktikum telah mengajarkan
saya arti dari kerelaan, legowo.
Kok bisa?
Setiap kali menjalankan praktikum, kita selalu melaksanakannya berpasangan
dengan partner. Perlu diketahui, ketika partner telat, maka kita akan memulai
praktikumnya ikut telat, ketika partner tidak hadir, maka kita juga tidak bisa
melaksanakan praktikum, harus bersama-sama mencari hari pengganti. Ketika
partner kita salah, misal memecahkan alat dan kena inhall, taukah bahwa kita juga akan dikenai inhall?
Iya, memang terkadang rasanya tidak adil, bahwa kita harus ikut menanggung
kesalahan yang dibuat oleh teman kita. Kenapa harus begitu? Kita kan gak salah?
Kenapa kita ikut dihukum?
Sebenarnya ada yang lebih dari sekadar dihukum bersama, ada suatu hal yang
ingin ditanamakan pada diri kita lebih dari itu; yaitu rasa rela. Kita
diajarkan untuk tidak egois dalam bekerja sama, harus berjalan selaras
sepenanggungan dengan partner, sama-sama bertanggung jawab atas apa-apa yang
kita lakukan, itulah yang namanya bekerja sama. Karena nantinya ketika bekerja,
hal itu yang akan terjadi. Kesalahan dari seseorang di suatu tim bisa
menyebabkan hal yang fatal bagi keseluruhan tim. Oleh karena itu kita harus
selalu menjaga komunikasi dengan partner, tidak bekerja sendiri, lebih
hati-hati dalam melakukan tugas, lebih detail, dan tidak hanya memperhatikan
pekerjaan kita tetapi juga pekerjaan sebelum dan sesudah kita yang dilakukan
oleh partner-partner kita. Itulah yang ingin ditanamkan pada kita: rasa rela,
tidak egois, semua ditanggung sama-sama.
Dan tahukan setelah saya menuliskan kata-kata indah itu,
bahwa sebenarnya ketika saya melakukan kesalahan pada praktikum A tadi, partner
saya juga ikut kena inhall gegara
kesalahan saya. Iya, Chika ikut kena bintang karena dia partner saya. Tapi toh
dia tidak marah, dia legowo menerima itu
meskipun itu bukan salahnya dia. Duh saya payah sekali ya, maaf chik :(
Who udah banyak aja yang saya tulis. Padahal ini baru PAB,
masih ada proses. Saya nek cerita emang ceriwis ya, suka kemana-mana. Hehehe
Ya sudah, lanjut aja yok ke praktikum selanjutnya.
Praktikum Proses.
Nah, ini praktikum yang baru saja saya selesaikan semester
tiga kemarin, masih fresh. Nilai juga belum keluar. Wohoo~
Ganti semester, ganti praktikum, ganti partner, ganti asisten, ganti
laboratorium, ganti semuanya deh. Suasana baru.
Praktikum proses ini bisa dikatakan lebih sulit dari PAB,
waktunya juga lebih lama. Kita harus datang ke lab jam 7.15, dan praktikum
selesai jam 12.00 (untuk yang shift pagi). Jadi berapa tu mm hampir 5 jam lah
ya. Bayangin aja dong di lab lima jam untuk satu mata praktikum, kurang puyeng
apa itu. Tapi, enaknya dari PAB, laporan proses ini lebih sedikit. Kalau lagi
dapat praktikum yang panjang ya paling 10 halaman, maksimal 15 lah, itu udah
buat yang rajin banget. Kalau saya sih biasanya nggak banyak-banyak, haha...
Terus kalau lagi dapet praktikum yang sedikit paling laporannya 5 halaman
kelar, kalau yang males biasanya bisa cuman 3 halaman.
Lumayan banyak kan bedanya sama laporan PAB?
Nah makanya saya ni excited banget awalnya untuk memulai praktikum proses ini.
Excited sekaligus deg-degan rada-rada takut soalnya praktikumnya emang udah
lebih advance dan hazard nya lebih
tinggi dari PAB. Iya, rawan inhall.
Wkwk
Dapat berapa bintang saya selama praktikum proses ini?
Dua! Yaaay, peningkatan lah ya dibanding PAB. Lumayan :3
Berikutnya saya akan ceritakan pengalaman inhall dua bintang saya yang sangat
menggemaskan minta dicubit. (?)
Mata praktikum pertama saya selama praktikum proses ini
adalah praktikum kode B: Esterifikasi Asam Asestat penghancur mood super
ampuh sepanjang masa. Dimulai dengan suatu rabu pagi nan cerah ketika saya
dan partner memulai praktikum ini, pegel-pegel dan lelah, banyak yang harus
dilakukan soalnya, dan harus cak cek, waktunya mepet sekali, oleng dikit nanti
bisa jadi lama, terus gak selesai-selesai, terus lewat jam 12, terus inhall waktu deh. Jadi saya dan partner
kaya keburu-buru gitu praktikumnya, terus ada satu prosedur yang miss, masa kita titrasi pake NaOH sampai
tiga buret diganti -_- banyak banget gitu, gak mungkin. Kurang koordinasi antar
praktikan dan asisten juga sepertinya, yang jelas atas saran seorang asisten
kita melanjutkan praktikum. Tetapi sekitar jam 11 asisten B datang, dan melihat
praktikum kita. Lalu mereka (para asisten) menjalani sebuah perdebatan yang
sengit *alah* dan…sekitar jam 11.40, praktikum kita divonis gagal, dan harus
mengulang. Bayangin dong, seperempat jam lagi juga udah rampung praktikumnya.
Udah capek, harus ngulang, sedih maksimal :((
Ya sudah mau gimana lagi, vonis asisten adalah harga mati. *alah*
Saya dan partner membereskan alat-alat mematikan pemanas mantel dan mencuci
semuanya, lalu kami ke asisten untuk mendapat kartu ganti hari. Dipilihlah hari
rabu minggu depan, bareng-bareng sama praktikan lain yang juga mengulang. Saya
sampai harus bolos kelas agama lho. Soalnya yang ambil agama cuma saya, dan
semua praktikan bisa hari rabu siang kecuali saya, jadilah saya yang mengalah.
Udah gitu saya hari rabunya malah sakit, jadi siangnya mau praktikum itu lemes
banget, toh tetep dibela-belain demi praktikum.
Dan setelah semua itu, saya praktikumnya kena inhall gegara saya mecahin Erlenmeyer dan Agus (partner saya)
matahin pengaduk merkuri. Ya ampun, udah ngulang, pas ngulang malah kena inhall. Belum cukup, habis itu hitungan
saya di laporan salah karena ada rumus yang diganti jadi saya harus mengulang
menghitung, and after all that, laporan saya cuma dikasih nilai 74. Kurang apa
lagi coba ><
Pokoke praktikum B ini sukses membuat mood saya hancur. Saya jadi malas sekali
mau lanjut praktikum, gak excited lagi. Untung praktikum C yang sangat
menyenangkan itu menyelamatkan mood saya, kalau enggak bisa-bisa saya bad mood
sepanjang praktikum satu semester kan gak lucu.
Ya sudah, overall excluding praktikum pertama saya, proses
lumayan menyenangkan kok. Saya belajar banyak hal baru juga, nulis laporannya
juga selow, cuman kemarin responsinya gak begitu bagus, enggak tau ini nanti
nilainya gimana, masih belum keluar juga sampai sekarang. Semoga hasilnya baik
ya…aamiin…
Sekian cerita praktikum saya, semoga bisa membantu adek-adek
2014 dan selanjutnya untuk punya gambaran tentang praktikum. Dan buat
teman-teman dan kakak angkatan semoga bisa dijadikan nostalgia :3 ahaha..
Bye..! Selamat melanjutkan liburan!
0 comments:
Post a Comment