Praktikum (SDST #4)

by 9:40 AM 0 comments
Hai haai..apa kabar liburan?
Masih setia menunggu portal?

Ahaha..ngga usah la ya, seneng-senengin dulu aja la ya, mumpung masih libur.
Entar kalo dah masuk juga pusing (lagi).

Yah. Saya sudah gatal ini tangannya pengen nulis lagi. Kemarin sempet berenti karena ini dan itu, sempet ke pacitan juga lo. Liburaannn, sama temen-temen rada koplak rame-rame ke Gua Gong dan Pantai Klayar. Seneng. Banget. Capek juga. Tapi tetep seneng :)
Hehehe saya mah diajak liburan pasti seneng.
Oke sebelum saya menulis macam-macam, sepertinya kemarin saya punya hutang ya?
Saya bilang mau cerita tentang praktikum ya kalo gak salah?
Well let me do it now. Sekarang saya cerita tentang praktikum dulu ya, ntar di tulisan selanjutnya bahas yang lain. Janji wis ini yang terakhir tulisan saya tentang pelajaran*. Habis itu ganti yang lain.

(*terms and conditions apply)

Praktikum.

Adalah suatu mata kuliah di Teknik kimia yang dilakukan berpartner dan biasanya diambil oleh satu angkatan penuh, maksudnya tidak ada percepatan dan (biasanya) tidak ada yang mengulang. Lebih tepatnya tidak ada yang mau, nilainya pun berkisar antara baik sampai cukup baik, insyaallah, ya saya sih belum pernah mendengar nilai praktikum yang buruk, hehe.
And anyway, yang mau saya bahas bukan nilainya sih, tapi proses nya yang lumayan melelahkan menyenangkan.

PAB.
Mari kita mulai dengan praktikum pertama yang saya temui di Teknik Kimia, yaitu Praktikum Analisis Bahan (semester 2). Partner saya adalah Chika, orangnya super rajin. Bisa ditebak saya lebih banyak merepotkan Chika daripada Chika yang merepotkan saya. Pokoknya dia partner super kece deh. Ada delapan praktikum yang harus kami lakukan selama satu semester di PAB. Seperti namanya, praktikum yang kami lakukan adalah untuk menganalisis bahan, seperti Volumetri, Spektrofotometri, Gravimetri, Modulus Patah dan Kuat Desak, dan teman-temannya. Secara singkat, proses praktikum adalah seperti ini: sebelum memulai praktikum kami akan melakukan pre-test mata praktikum yang akan kami laksanakan minggu depan. Kemudian kami akan praktikum, yang dimulai dengan memakai APD (alat pelindung diri) lengkap, kalau tidak lengkap kami tidak boleh melaksanakan praktikum, setelah itu ada safety moment, cek alat, lalu memulai praktikum, mencatat hasil, mencuci alat dan mengeringkannya seperti semula, cek data dan mengumpulkan laporan sementara, cek alat (lagi), pulang, buat laporan, pre-test lagi, mengumpulkan laporan di minggu selanjutnya sekaligus melaksanakan praktikum selanjutnya, menulis laporan lagi, lalu revisi laporan yang kemarin keluar, kadang ditambah pertanyaan tambahan, nulis revisi dan pertanyaan tambahan, pre-test, praktikum, nulis laporan dan revisi dan pertanyaan tambahan dan pre-test dan ………………((passed out)).
Begitulah muter terus sampai delapan kali. Kalau kata pribahasa tentang praktikum nih ya: every end is the beginning of something else. Yup. Tepat sekali.

Saya sebenarnya suka praktikum, serius deh. Walaupun lama, praktikum itu menyenangkan, gerak-gerak, gak diem aja kaya di kelas nyatet terus ngantuk. Yang kurang menyenangkan adalah bagian menulis laporannya. Soalnya banyak dan ditulis tangan di kertas folio gitu. Laporan PAB ini cukup banyak, kalau lagi dapet mata praktikum yang singkat ya paling sekitar 10 halaman, kalau lagi dapet yang panjang ya bisa sampai 30 atau 35 halaman gitu. Tapi tenang aja, semua pasti dapet kok, cuman saatnya aja yang beda-beda, kan semua mata praktikum juga harus dilaksanakan. Oiya dari semua kegiatan praktikum tadi, semuanya itu kami laksanakan bersama asisten, bukan dosennya langsung. Siapa asistennya? Ya kakak angkatan kita sendiri. Jadi yang ngasih pre-test, kasih pertanyaan tambahan, ngasih inhall, ngoreksi laporan sampai memberi nilai laporan kita, itu para asisten-asisten itu. Terus asisten ya gitu, ada yang menyenangkan, ada juga yang….lumayan rempong, haha..begitulah.
Inhall. Apakah itu? Inhall itu adalah bintang bergemerlap bertaburan yang akan diberikan asisten kepada kita ketika kita melakukan kesalahan selama proses praktikum itu. Banyak jenisnya, ada kesalahan praktikum, kesalahan data, kesalahan laporan, memecahkan alat, telat praktikum, dll. Maksimal bintang yang bisa kita peroleh adalah 5, artinya, ketika bintang kita sudah 5, maka kita akan menerima suatu hukuman, nah apalagi kalau lebih dari 5, lah dihukum terus bisa-bisa ._.
Selama PAB, berapa bintang yang saya dapat? Tiiiiigaaa…yeah. Dua bintang saya dapat waktu salah prosedur praktikum A. Praktikum A? Siapa asistennya? Masndut Ihsan Prayogo Sutjipto. Iyap, masnya yang ngasih saya bintang, gak tanggung-tanggung langsung dikasih dua. Hisshhh -_____-
Terus satu lagi bintang saya dapat waktu telat safety moment, dikasih satu bintang. Jadi total ada 3 bintang, ya Alhamdulillah cuma 3.
(?)

Pelajaran berharga saat praktikum.

Ada satu hal yang saya dapatkan selama melaksanakan praktikum. Hal diluar proses praktikum itu sendiri. Praktikum telah mengajarkan saya arti dari kerelaan, legowo.
Kok bisa?
Setiap kali menjalankan praktikum, kita selalu melaksanakannya berpasangan dengan partner. Perlu diketahui, ketika partner telat, maka kita akan memulai praktikumnya ikut telat, ketika partner tidak hadir, maka kita juga tidak bisa melaksanakan praktikum, harus bersama-sama mencari hari pengganti. Ketika partner kita salah, misal memecahkan alat dan kena inhall, taukah bahwa kita juga akan dikenai inhall?
Iya, memang terkadang rasanya tidak adil, bahwa kita harus ikut menanggung kesalahan yang dibuat oleh teman kita. Kenapa harus begitu? Kita kan gak salah? Kenapa kita ikut dihukum?
Sebenarnya ada yang lebih dari sekadar dihukum bersama, ada suatu hal yang ingin ditanamakan pada diri kita lebih dari itu; yaitu rasa rela. Kita diajarkan untuk tidak egois dalam bekerja sama, harus berjalan selaras sepenanggungan dengan partner, sama-sama bertanggung jawab atas apa-apa yang kita lakukan, itulah yang namanya bekerja sama. Karena nantinya ketika bekerja, hal itu yang akan terjadi. Kesalahan dari seseorang di suatu tim bisa menyebabkan hal yang fatal bagi keseluruhan tim. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga komunikasi dengan partner, tidak bekerja sendiri, lebih hati-hati dalam melakukan tugas, lebih detail, dan tidak hanya memperhatikan pekerjaan kita tetapi juga pekerjaan sebelum dan sesudah kita yang dilakukan oleh partner-partner kita. Itulah yang ingin ditanamkan pada kita: rasa rela, tidak egois, semua ditanggung sama-sama.

Dan tahukan setelah saya menuliskan kata-kata indah itu, bahwa sebenarnya ketika saya melakukan kesalahan pada praktikum A tadi, partner saya juga ikut kena inhall gegara kesalahan saya. Iya, Chika ikut kena bintang karena dia partner saya. Tapi toh dia tidak marah, dia legowo menerima itu meskipun itu bukan salahnya dia. Duh saya payah sekali ya, maaf chik :(

Who udah banyak aja yang saya tulis. Padahal ini baru PAB, masih ada proses. Saya nek cerita emang ceriwis ya, suka kemana-mana. Hehehe

Ya sudah, lanjut aja yok ke praktikum selanjutnya.

Praktikum Proses.

Nah, ini praktikum yang baru saja saya selesaikan semester tiga kemarin, masih fresh. Nilai juga belum keluar. Wohoo~
Ganti semester, ganti praktikum, ganti partner, ganti asisten, ganti laboratorium, ganti semuanya deh. Suasana baru.

Praktikum proses ini bisa dikatakan lebih sulit dari PAB, waktunya juga lebih lama. Kita harus datang ke lab jam 7.15, dan praktikum selesai jam 12.00 (untuk yang shift pagi). Jadi berapa tu mm hampir 5 jam lah ya. Bayangin aja dong di lab lima jam untuk satu mata praktikum, kurang puyeng apa itu. Tapi, enaknya dari PAB, laporan proses ini lebih sedikit. Kalau lagi dapat praktikum yang panjang ya paling 10 halaman, maksimal 15 lah, itu udah buat yang rajin banget. Kalau saya sih biasanya nggak banyak-banyak, haha... Terus kalau lagi dapet praktikum yang sedikit paling laporannya 5 halaman kelar, kalau yang males biasanya bisa cuman 3 halaman.
Lumayan banyak kan bedanya sama laporan PAB?
Nah makanya saya ni excited banget awalnya untuk memulai praktikum proses ini. Excited sekaligus deg-degan rada-rada takut soalnya praktikumnya emang udah lebih advance dan hazard nya lebih tinggi dari PAB. Iya, rawan inhall. Wkwk
Dapat berapa bintang saya selama praktikum proses ini?
Dua! Yaaay, peningkatan lah ya dibanding PAB. Lumayan :3

Berikutnya saya akan ceritakan pengalaman inhall dua bintang saya yang sangat menggemaskan minta dicubit. (?)

Mata praktikum pertama saya selama praktikum proses ini adalah praktikum kode B: Esterifikasi Asam Asestat penghancur mood super ampuh sepanjang masa. Dimulai dengan suatu rabu pagi nan cerah ketika saya dan partner memulai praktikum ini, pegel-pegel dan lelah, banyak yang harus dilakukan soalnya, dan harus cak cek, waktunya mepet sekali, oleng dikit nanti bisa jadi lama, terus gak selesai-selesai, terus lewat jam 12, terus inhall waktu deh. Jadi saya dan partner kaya keburu-buru gitu praktikumnya, terus ada satu prosedur yang miss, masa kita titrasi pake NaOH sampai tiga buret diganti -_- banyak banget gitu, gak mungkin. Kurang koordinasi antar praktikan dan asisten juga sepertinya, yang jelas atas saran seorang asisten kita melanjutkan praktikum. Tetapi sekitar jam 11 asisten B datang, dan melihat praktikum kita. Lalu mereka (para asisten) menjalani sebuah perdebatan yang sengit *alah* dan…sekitar jam 11.40, praktikum kita divonis gagal, dan harus mengulang. Bayangin dong, seperempat jam lagi juga udah rampung praktikumnya. Udah capek, harus ngulang, sedih maksimal :((
Ya sudah mau gimana lagi, vonis asisten adalah harga mati. *alah*
Saya dan partner membereskan alat-alat mematikan pemanas mantel dan mencuci semuanya, lalu kami ke asisten untuk mendapat kartu ganti hari. Dipilihlah hari rabu minggu depan, bareng-bareng sama praktikan lain yang juga mengulang. Saya sampai harus bolos kelas agama lho. Soalnya yang ambil agama cuma saya, dan semua praktikan bisa hari rabu siang kecuali saya, jadilah saya yang mengalah. Udah gitu saya hari rabunya malah sakit, jadi siangnya mau praktikum itu lemes banget, toh tetep dibela-belain demi praktikum.
Dan setelah semua itu, saya praktikumnya kena inhall gegara saya mecahin Erlenmeyer dan Agus (partner saya) matahin pengaduk merkuri. Ya ampun, udah ngulang, pas ngulang malah kena inhall. Belum cukup, habis itu hitungan saya di laporan salah karena ada rumus yang diganti jadi saya harus mengulang menghitung, and after all that, laporan saya cuma dikasih nilai 74. Kurang apa lagi coba ><
Pokoke praktikum B ini sukses membuat mood saya hancur. Saya jadi malas sekali mau lanjut praktikum, gak excited lagi. Untung praktikum C yang sangat menyenangkan itu menyelamatkan mood saya, kalau enggak bisa-bisa saya bad mood sepanjang praktikum satu semester kan gak lucu.

Ya sudah, overall excluding praktikum pertama saya, proses lumayan menyenangkan kok. Saya belajar banyak hal baru juga, nulis laporannya juga selow, cuman kemarin responsinya gak begitu bagus, enggak tau ini nanti nilainya gimana, masih belum keluar juga sampai sekarang. Semoga hasilnya baik ya…aamiin…

Sekian cerita praktikum saya, semoga bisa membantu adek-adek 2014 dan selanjutnya untuk punya gambaran tentang praktikum. Dan buat teman-teman dan kakak angkatan semoga bisa dijadikan nostalgia :3 ahaha..

Bye..! Selamat melanjutkan liburan!

0 comments:

Post a Comment