Life After Graduation

by 7:56 PM 0 comments
Menjalani hidup sebagai jobseeker selama 4 bulan membuat saya banyak berpikir dan belajar. You know, jobseeking is new for me, and indeed for every other fresh grads. Saya akan share pengalaman itu di sini.

Namun sebelum membahas mengenai kehidupan saya selama 4 bulan ini, saya ingin terlebih dahulu bercerita tentang 4 tahun sebelumnya, atau bahkan sebelumnya lagi, saat di mana saya baru akan memutuskan ingin kuliah di mana. Kok jauh banget flashback nya?
Iya, karena sedikit banyak ada pengaruhnya di perjuangan 4 bulan saya ini.

Jauh-jauh hari sebelum akhirnya menjadi mahasiswa baru di Teknik Kimia UGM, saya sebetulnya melalui hari-hari berat di keluarga saya perihal di mana kah saya akan melanjutkan belajar. Apparently, saat itu saya adalah salah satu dari anak-anak yang memiliki keinginan berbeda dari orang tuanya perihal menentukan masa depan. Saya bilang salah satu, karena memang ternyata saya tidak sendiri. Saya sempat sangat sangat sedih dan putus asa dengan hal ini sehingga saya memutuskan untuk bercerita dengan teman saya kala itu, yang ternyata surprisingly dia sedang mengalami hal yang sama dengan saya, which later I finally found out the other friends that were also facing just the same thing. Intinya adalah hal serupa ternyata sangat common dihadapi oleh anak-anak SMA yang akan lulus. Saya tidak akan bercerita masalah detailnya, because it was just so ugly, and it was about my parents and I don't want to be such a disrespectful daughter when they are indeed the most important people in my life. But anyway, I've got thought it ya. Dan apakah Teknik Kimia merupakan tempat yang saya inginkan? might be a lil weird to answer it now that I really know the truth abt it but, yes. Yes it is. Teknik kimia merupakan tempat yang kala itu saya sangat inginkan. 

So how did I finally got to be in the place I want?
Setelah berbagai diskusi yang berbelit-belit akhirnya saya diperbolehkan, diizinkan pergi belajar ke tempat yang saya inginkan, in one condition. Yup. Jadi saya ketika itu dilepas oleh keluarga saya untuk belajar di teknik kimia dengan sebuah syarat: Saya harus membuktikan bahwa saya bisa dapat kerja right away setelah saya lulus. Betul, adalah sebuah syarat yang berat, tapi saat itu saya tidak punya pilihan lain selain menyetujui dan mengemban janji tersebut, yang mana baru saya rasakan benar-benar apa sebetulnya janji saya kala itu -di dalam empat bulan ini.

Baru intro kok sudah segini....

Sek, cerita selanjutnya saya bikin di post baru aja ya?
wkwkw ini nanti kepanjangan. Ok cah?
Ok.
Sip.

0 comments:

Post a Comment