Hai!
Apa kabar semuanya?
Sudah liburan nih,
alhamdulillah akhirnya semester 3 selesai. Semester yang penuh dengan
perjuangan. Anyway kok saya udah semester 3 aja ya, cepat sekali waktu berlalu~
Akhir-akhir ini saya
jarang post (seperti biasa sih). Saya sempat membuat beberapa tulisan namun
tidak selesai, pasti keburu ini dan itu terus nulisnya kepotong lalu pada
akhirnya tidak dilanjutkan, karena melanjutkan tulisan tuh aneh, mood nya udah
beda, mending bikin tulisan baru kaya ini. Tapi saya sedih kalo liat draft
saya, banyak sekali isinya..banyak sekali tulisan yang sudah saya mulai namun
tidak selesai :(
Kayanya saya kalau mau nulis emang
nunggu liburan gini ya..duh..begini banget apa Tekkim ._.
dan ngomongin tentang Tekkim, apa
kabar hidup saya di sini?
Yah..baik-baik saja kok, ini masih
hidup. (?)
ahaha nggak selebay itu sih, cuman
ya memang perjalanan di Tekkim penuh perjuangan. Mungkin karena itu jadi gak
kerasa udah semester tiga aja? eh udah selesai ding, bentar lagi semester
empat. Habis itu lima enam tujuh delapan dan..lulus! wow. Cepet juga ya?
*((cepet))
*and by the way itu doa, semoga
lulusnya emang bener 4 tahun ya. Semoga semesternya sampai 8 aja ya. amin
amiiin...
Di semester tiga ini
saya mendapat banyak sekali hal baru, banyak kisah, banyak cerita, banyak
pengalaman dan pastinya pelajaran hidup yang saya lalui dan rasakan sendiri. I enjoyed the process, and finally that it
is done, I feel so relieved! Saya menyukai semester tiga ini lebih dari
semester sebelumnya. Jujur saja saya memang tidak terlalu suka semester dua
saya, penuh dengan kegiatan yang bahkan saya sampai tidak dapat menikmati apa
yang saya lakukan, jenuh, capek, sangat capek. Itu gambaran semester dua saya. Cukup
membosankan, hasilnya pun…suram. wkwk ah sudahlah. Mungkin kalau semester dua
saya nggak begitu, saya nggak akan belajar, dan mungkin semester tiga nya saya
tidak akan se menikmati seperti sekarang ini. Satu hal yang saya syukuri ketika
di semester dua, yang baru saya sadari di semester tiga ini karena saya tidak
mendapatkan hal tersebut: sehat. Saya ternyata kurang bersyukur bahwa
sebanyak-banyak nya kegiatan yang saya punya dulu, di semester dua, saya
ternyata masih diberi kesehatan untuk melaksanakan semua kegiatan saya,
meskipun capek, at least saya nggak
sakit, karena kalau sakit itu....semua kegiatan yang sudah tertata rapih maka
akan menjadi berantakan nggak karuan. Memangnya kenapa di semester tiga?
Saya pernah dalam satu periode itu
sakit-sakitan, dalam satu semester saya sampai 3 kali periksa ke rumah sakit,
padahal di tahun pertama saya kuliah saya nggak pernah sekalipun sakit sampai
harus ke rumah sakit. Habis sakit ini, sakit itu, sembuh dari sakit itu, eh
ganti sakit ini, dan itu sempat membuat saya frustrasi ><
Nggak usah pakai punya
kegiatan, cukup kuliah aja, di tekkim tuh disambi sakit begitu udah nggak
karuan rasanya, apalagi kalau punya kegiatan lain. Karena di tengah sakit itu
saya sedang dalam suatu kepanitiaan yang mengharuskan saya untuk selalu datang,
saya masih aktif di dalam suatu organisasi, saya masih harus mengerjakan tugas
yang diberikan dosen, saya masih harus masuk kelas se-nggak-enak-apapun badan
saya demi mengejar absensi, karena mengurus izin ke TU jauh lebih ribet dan
melelahkan ketimbang memaksakan diri masuk, sekedar tandatangan, duduk di
belakang, lalu tidur kalau dah nggak kuat. Iya menyedihkan, saya melewati
saat-saat itu di semester tiga ini. Sampai suatu saat saya bener-bener nggak
enak sekali rasanya tapi toh saya tetap harus ke kampus dan pada akhirnya
sampai di kampus salah satu teman dekat saya menyadari keadaan saya dan
bertanya, kenapa kamu, Cha?
Alih-alih menjawab saya malah meluk
dia lalu nangis :'(
Dia mengerti dan tidak melanjutkan
pertanyaannya. Mungkin dia nggak sadar apa yang dilakukannya saat itu sangat
berarti bagi saya, mungkin dia sudah lupa akan hal itu tetapi saya akan selalu
mengingatnya. Terima kasih ya..
Selain diingatkan untuk
selalu bersyukur ketika sehat, saat-saat sakit itu juga mengajarkan saya bagaimana
berartinya teman bagi saya. Tidak akan ada orang yang dapat mengerti keadaan
saya sepenuhnya selain teman-teman saya. Kuliah, tugas, organisasi,
kepanitiaan, tidak akan pernah bilang, Cha,
you look really bad, just go home and rest! Cuma teman-teman saya yang selalu
berkata seperti itu setiap kali saya datang ke kelas. Kata-kata mereka memang tidak
membuat sakit saya sembuh, tetapi kata-kata mereka membuat saya menyadari,
bahwa ada orang-orang di sini yang perhatian dengan saya, yang selalu ada untuk
saya. Dan saya sangat bersyukur saya bisa bersama-sama dengan mereka berjuang
di sini,
saya enggak sendiri :’)
Duh..saya kok sedih ya
nulisnya, mungkin karna ini juga lagi sendirian di rumah, lagi pada ditinggal
pergi ._.
Terus selain itu, di
semester tiga ini mata kuliah di Tekkim juga mulai ajaib, aneh-aneh. Tingkat
keanehannya adalah limit mendekati tak hingga. yungalah T.T
Terus saya yang semester
duanya nggak bagus bagus amat ini harus belajar sedemikian rupa supaya bisa merubah
nasib di Tekkim. Yah, pokoknya semester tiga ini penuh perjuangan…nanti
insyaAllah kalau saya nggak kejebak males saya bakal nerusin cerita-ceritanya di
suka duka #2, #3 dan seterusnya ya, semoga nggak wacana ya,
hehe..
Cheers!
0 comments:
Post a Comment